Persahabatan kita

Persahabatan

   Kita adalah orang asing yang dipertemukan dalam sebuah lingkungan sekolah, lalu kita dipersatukan dalam perkenalan. Hingga kita menjalin sebuah sahabat.

  Sebut saja namanya Mega, Dina, Dini, dan Maya. Mereka sudah menjalin persabahatan sejak masuk kelas 7 di Smp Negeri Bantul Yogyakarta. Mereka mempunyai karakter masing-masing, Mega dia anaknya baik, Care sama temannya, suka bercanda, dan cerdas. Dina anaknya periang, cerdas, baik. Dini, dini itu suka memberi, tidak membanding-bandingkan temannya, Care. Si Maya, Maya itu anaknya baik, unik, tapi sayang kalau lagi soal pelajaran dia tidak maksud apa yang di terangkan guru. Haha lucu sih.

   Beberapa bulan kemudian ada UKK kenaikan kelas VIII, Saat kelas VIII guru mengadakan jalan sehat. Mega dan Dini tukeran Tas si Mega pakai tasnya punya Dini. Sedangkan Dini memakai tasnya Mega, ada satu anak laki-laki suka sama si Mega namanya Andi. Ia menulis sebuah 1 lembar kertas yang isinya adalah puisi dan sepucuk surat cinta untuk si Mega, tetapi si Andi salah tas. Ternyata surat itu di masukan ke tasnya Dini. Andi adalah anak yang baik, tidak sombong, periang. Ke esokan harinya di sekolahan Dini bilang ke Mega.
"Ga, Kamu tau gak?"
"Iya Din? Tau apa?"
"Mau tau baget atau mau tau aja!?"
"Seriusan din, ada apa sih? Jangan bikin penasaran dong!"
"Iya iya, BTW kemarin aku nemuin surat di tas aku."
"Surat,,,? Surat apaan.?"
"Iya gak tau.! Soalnya di bungkus amplopin. Tapi tulisannya to Mega."
Lalu surat itu di buka, isinya tentang puisi dan surat cinta. Kemudian si Mega manggil si Andi, Mega bilang.
"Andi, aku mau nanya sebentar boleh?"
"Hmm, nanya apaan Ga?"(Sambil gugup)
"Apa benar, surat ini dari kamu?"
"Hmm... Iya Ga, aku minta maaf ya. Sebenarnya aku suka sama kamu udah dari dulu. Tapi aku malu nyatainya."
"Aku hargai perasaanmu Ndi, tapi aku minta maaf aku tidak bisa menerima kamu."

   Setelah kejadian itu si Andi tidak memaksakan perasaanya si Mega. Ia mencoba move on darinya.

   Beberapa bulan kemudian, pada suatu hari hujan rintik-rintik, bel istirahatpun berbunyi si Mega, Dina, dan Maya bergegas keluar kelas lalu ia membeli jajan bersama-sama. Dengan 1 payung mereka bertiga menuju ke arah warung yang berada di pinggir Asrama putra. Lalu si Dini memanggil Mega.
"Ga, Tungguin aku. Aku mau ikut kamu jajan.!"
"Iya, ayok aku tungguin iya di pinggir kelas 8C."
"Iya bentar aku mau ambil payung dulu"
"Jangan lama-lama"
Beberapa menit kemudian si Dini tak kunjung datang-datang lalu akhirnya si Dini di tinggal oleh mereka bertiga. Si Dini pun jengkel (marah).
Si maya bilang "si Dini kenapa si?"
Dina : "kayanya dia jengkel de sama kita.!?"
Mega : "jengkel kenapa? Orang kita nggak ngapa-ngapain si Dini!!"
Maya : "entahlah, mungkin dia jengkel karena kemarin kita tinggal. Tenang aja nanti juga kembali seperti semula.!"

Suatu hari kemudian si Mega menemui Dini.
"Din, kamu kenapa?"
"Ga papa."
"Kamu marah sama kita bertiga, karena kemarin ga nungguin kamu waktu mau jajan.?"
"Enggak"
"Ga usah bohong din, aku tau kalau kamu marah. Aku mau minta maaf ya soal kemarin, aku tidak bermaksud ninggalin kamu."
"Hmm, iya ga papa. Ya sedikit jengkel sih.!? Tapi ya udah ga papa, aku juga minta maaf ya?"

   Lalu mereka berempat baikan dan seperti biasanya mereka bercanda dan belajar bersama-sama. Beberapa bulan lagi Ujian Nasional akan datang. Mereka bersedih karena mereka berpikir nanti setelah ujian nasional pasti akan berpisah dan tak akan bertemu lagi. Keesokan harinya si mega bilang ke dina.
"Dina, nanti setelah lulus kamu mau lanjutin sekolah dimana.?"
"Belum tau Ga, aku masih binggung!?."
"Rencananya aku mau ke Surabaya Din, aku mau lanjutin disana. Kamu mau ikut apa ndak?."
"Masih tak pikir, nanti aku bilang ke ibuku dulu Ga."
"Iya, udah ga papa. Mudah-mudahan di boleh kan ya, Aamiin."
"Iya, Aamiin"
Ujian Nasional pun tiba,ujian itu berlangsung selama 4 hari. Setelah ujian waktu perpisahan kata-kata tak lagi bisa di ucapkan hanya lah air mata yang bertumpahan di pipi. Hanyut dalam kesedihan, penuh dengan tangisan. Apa lah daya setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu halnya dengan mereka, mereka bertemu pasti akan berpisah.

Mega melanjutkan di Smk Suwasta Surabaya. Dina, dina awalnya juga mendaftar di Smk Suwasta Surabaya. Namun karena orang tuanya tak mengizinkan lalu ia pindah, Dini, dini awalnya sekolah di SMA Jepara ia sekolah di situ hanya sebentar hanya beberapa bulan, lalu iya pindah ke SMK Suwasta Surabaya karena orang tuanya juga berada di Surabaya. Si Maya sekolahnya sama seperti Mega di SMK Suwasta Surabaya, tetapi hanya sebentar setelah kemah ia di suruh orang tuannya untuk ke Jakarta. Karena orang tuanya Maya di Jakarta sejak Maya kelas 8 SMP. Dari situlah mereka berpisah, walaupun Mega dan Dini bersekolah dengan sekolah yang sama tetapi ia jauh berbeda waktu di SMP. Mereka bertemu seperti orang asing yang tak pernah di kenal, kedekatan mereka tak sedekat waktu SMP. Komunikasi yang biasanya lancar sekarang mati. Hari demi hari mereka lalui seolah tak kenal sedikit pun. Si Mega lebih memilih diam 1000 bahasa. Dan si Dini sudah menemukan kebahagiaan dengan sahabat barunya.

Penulis : efa aprianingsih